Author: user
-
Fakta Penggunaan Air: Pentingnya Pengelolaan Air
Fakta Penggunaan Air: Mengenal Pentingnya Pengelolaan Sumber Daya Air Air adalah sumber daya alam yang penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem. Penggunaan air yang bijaksana dan efisien sangat penting untuk menjaga ketersediaan air yang berkelanjutan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fakta-fakta mengenai penggunaan air, tantangan yang dihadapi dalam pengelolaannya, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan penggunaan air yang berkelanjutan. Fakta-Fakta Mengenai Penggunaan Air Berikut adalah beberapa fakta penting mengenai penggunaan air: 1. Kebutuhan Air Manusia: Manusia membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti minum, mandi, mencuci, dan memasak. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setiap orang membutuhkan setidaknya 20-50 liter air bersih setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut. 2. Penggunaan Air Pertanian: Sekitar 70% penggunaan air dunia digunakan untuk pertanian. Irigasi adalah metode umum yang digunakan dalam pertanian untuk menyediakan air bagi tanaman. Namun, irigasi yang tidak efisien dapat menyebabkan pemborosan air yang signifikan. 3. Penggunaan Air Industri: Industri juga merupakan pengguna air yang signifikan. Air digunakan dalam berbagai proses industri seperti pendinginan mesin, pencucian, dan pembuatan produk. Penggunaan air industri yang tidak efisien dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan dampak negatif pada lingkungan. 4. Penggunaan Air untuk Energi: Air juga digunakan dalam pembangkit listrik tenaga air dan pendinginan pembangkit listrik tenaga termal. Pembangkit listrik tenaga air menghasilkan energi bersih, tetapi pembangkit listrik tenaga termal menggunakan air dalam jumlah besar dan dapat menyebabkan degradasi kualitas air. 5. Tantangan dalam Pengelolaan Air: Beberapa tantangan dalam pengelolaan air meliputi perubahan iklim, polusi air, deforestasi, serta pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang cepat. Semua ini dapat menyebabkan penurunan kualitas dan ketersediaan air yang dapat mempengaruhi keberlanjutan sumber daya air. 6. Solusi Pengelolaan Air yang Berkelanjutan: Untuk mengatasi tantangan pengelolaan air, diperlukan pendekatan yang holistik. Beberapa solusi termasuk penghematan air, penggunaan teknologi yang efisien, perlindungan ekosistem air, serta pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan air yang berkelanjutan. Mengapa Pengelolaan Air Penting? Pengelolaan air yang baik dan berkelanjutan memiliki manfaat yang sangat penting, antara lain: 1. Kesehatan Masyarakat: Air bersih dan sanitasi yang memadai sangat penting untuk kesehatan masyarakat. Dengan pengelolaan air yang baik, dapat dicegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh air yang tercemar. 2. Keberlanjutan Sumber Daya Air: Mengelola air dengan bijaksana membantu menjaga ketersediaan air yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Dengan populasi yang terus bertambah dan permintaan air yang meningkat, penting untuk melindungi sumber daya air kita. 3. Lingkungan dan Ekosistem: Air adalah bagian penting dari ekosistem. Pengelolaan air yang baik membantu melindungi ekosistem air, seperti sungai, danau, dan lautan, serta keanekaragaman hayati yang terkait dengannya. 4. Ekonomi: Air adalah sumber daya yang penting bagi berbagai sektor ekonomi, termasuk pertanian, industri, dan pariwisata. Dengan pengelolaan air yang baik, dapat ditingkatkan efisiensi penggunaan air, mengurangi biaya produksi, dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pengelolaan air yang baik dan berkelanjasutan merupakan hal yang penting untuk menjaga ketersediaan air yang berkelanjutan. Dengan memahami fakta-fakta mengenai penggunaan air, tantangan yang dihadapi, dan pentingnya pengelolaan yang berkelanjutan, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga sumber daya air kita. Dengan melakukan penghematan air, menggunakan teknologi yang efisien, melindungi ekosistem air, dan meningkatkan kesadaran masyarakat, kita dapat memastikan ketersediaan air yang cukup untuk semua kebutuhan manusia dan menjaga keberlanjutan sumber daya air kita. Mari mulai mengambil langkah-langkah untuk menjaga ketersediaan air yang berkelanjutan dengan menggunakan water calculator kami! Alat ini dirancang untuk membantu Anda menghitung penggunaan air Anda dan memberikan rekomendasi praktis untuk mengurangi konsumsi air secara efektif. Dengan mengetahui seberapa banyak air yang Anda gunakan dan di mana Anda dapat mengurangi penggunaan, Anda dapat berperan dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air. Let’s converse water, let’s protect Earth! If you want to learn more about water conservation; the urgency, and your part of contribution to the cause, you can reach us on our website and social media; Instagram, and LinkedIn. Writer: Putra Tangguh Wisnuaji
-
Paving Blok Berpori
Paving Blok Berpori 100x Lebih Cepat Menyerap Air Tentang Paving Blok Berpori: Paving Block yang Dapat Menyerap Air 100x Lebih Cepat Dalam industri konstruksi, salah satu tantangan utama adalah mengelola air hujan yang terkumpul di permukaan jalan atau area parkir. Air hujan yang tidak dapat diserap dengan baik dapat menyebabkan genangan air, peningkatan risiko banjir, dan bahkan merusak infrastruktur. Namun, dengan hadirnya inovasi baru seperti paving blok berpori, masalah ini dapat diatasi dengan lebih efektif. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tentangpa, paving block yang mampu menyerap air 100x lebih cepat dibandingkan dengan Paving Block Tradisional. >Mengenal Paving Blok Berpori, <b style=”font-family: var( –e-global-typography-text-font-family ), Sans-serif; font-size: var(–wp–preset–font-size–medium);”>Apa itu Paving Blok Berpori?</p&gt; <p style=”font-weight: 400;”>Paving Blok Berpori adalah jenis paving yang dirancang khusus untuk meningkatkan drainase air hujan di permukaan jalan atau area parkir. Produk ini terbuat dari campuran beton dengan aditif khusus yang memungkinkan air hujan untuk diserap dengan cepat melalui pori-pori pada paving. Dengan kata lain, Pore Block bekerja sebagai suatu sistem drainase yang dapat mengurangi genangan air dan meningkatkan kualitas permukaan jalan. <b>Keuntungan Paving Blok Berpori</b></b&gt; <ul> Penyerapan Air yang Cepat: Salah satu keunggulan utamanya memiliki kemampuan untuk menyerap air hujan dengan sangat cepat. Dibandingkan dengan metode konstruksi tradisional, Paving Blok Berpori mampu menyerap air hingga 100 kali lebih cepat, mengurangi risiko genangan air dan banjir. Mempercepat Penyerapan Air ke Tanah: Dengan pori-pori yang dirancang secara khusus, memungkinkan air hujan untuk langsung meresap ke dalam tanah, mengurangi beban pada sistem drainase dan mempercepat aliran air. Pengurangan Suhu di Perkotaan menjadi salah satu tantangan dalam menghadapi efek panas perkotaan yang disebabkan oleh material bangunan yang memantulkan panas, seperti paving blok konvensional. Namun, dengan menggunakan paving blok berpori, secara signifikan.>>/>>>Paving blok berpori memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air di dalamnya. Ketika air menguap dari pore block, proses evaporasi ini menghasilkan pendinginan yang dapat mengurangi suhu di sekitar area tersebut. Selain itu, material berpori ini juga memiliki kemampuan untuk menyerap sinar matahari dan mengurangi pantulan panas, sehingga suhu di sekitarnya menjadi lebih rendah. Suhu di perkotaan dapat dikurangi secara efektif. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi penduduk kota, mengurangi kebutuhan akan pendingin udara, serta mengurangi efek panas perkotaan yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kenyamanan manusia. Penting untuk mencatat bahwa penggunaan pore tidak hanya memberikan manfaat dalam mengurangi suhu, tetapi juga dalam mengurangi genangan air dan meningkatkan drainase di area perkotaan. Dengan demikian, penggunaannya dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi masalah suhu yang tinggi di perkotaan. Aplikasi Paving Blok Berpori</p></p&amp;amp;gt; >Paving Blok Berpori dapat digunakan dalam berbagai aplikasi konstruksi, termasuk: Permukaan Jalan: dapat digunakan sebagai permukaan jalan untuk meningkatkan drainase dan mengurangi risiko genangan air. Area Parkir: Dalam area parkir, membantu mengurangi genangan air dan mempercepat aliran air, sehingga mengurangi risiko banjir. Taman dan Lanskap: ini juga cocok digunakan dalam taman dan lanskap untuk meningkatkan drainase dan melindungi tanah dari erosi. Keunggulan Pavi ng Blok Berpori Dibandingkan Metode Konstruksi Tradisional >Kecepatan Penyerapan Air yang Lebih Tinggi</p> > Blok Berpori menawarkan kecepatan penyerapan air yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan blok. Ini berarti air hujan dapat langsung meresap ke dalam tanah dengan cepat, mengurangi risiko genangan air dan meningkatkan kualitas permukaan jalan atau area parkir. Risiko Banjir dan Genangan Air Dengan kemampuan untuk menyerap air dengan cepat, risiko banjir dan genangan air dapat dikurangi secara signifikan. Ini sangat penting dalam menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan serta melindungi infrastruktur dari kerusakan akibat air yang tergenang. Perlindungan Tanah dari Erosi</b> Erosi tanah adalah masalah serius yang dapat terjadi akibat aliran air yang berlebihan. Pavious PoreBlock membantu melindungi tanah dari erosi dengan mengurangi aliran air yang berlebihan dan memungkinkan air hujan untuk langsung meresap ke dalam tanah. Hal ini menjaga kestabilan tanah dan mencegah kerusakan yang disebabkan oleh erosi. Kekuatan Tahan Beban yang Tinggi >Paving Blok Berpori memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban berat dari kendaraan, sehingga sangat cocok digunakan di area parkir atau jalan yang sering dilalui kendaraan berat. Block ini dirancang secara khusus untuk tetap kokoh dan tidak rusak meskipun terkena tekanan yang tinggi. Pengurangan Biaya Perawatan Dengan kemampuan dalam mengurangi genangan air dan mempercepat aliran air, biaya perawatan yang berkaitan dengan drainase dan penanganan air hujan dapat dikurangi. Dalam jangka panjang, ini dapat menghemat biaya perawatan infrastruktur dan memperpanjang umur pemakaian paving block. >Paving Blok Berpori adalah inovasi terbaru dalam industri konstruksi yang memiliki kemampuan luar biasa dalam penyerapan air hujan. Dibandingkan dengan metode konstruksi tradisional, menawarkan kecepatan penyerapan air yang jauh lebih tinggi, mengurangi risiko banjir dan genangan air, melindungi tanah dari erosi, dan memiliki kekuatan tahan beban yang tinggi. Dengan menggunakan Paving Blok Berpori=”https://w ww.goodnewsfromindonesia.id/2021/11/10/mengenal-cara-kerja-beton-dan-paving-block-berpori-yang -diklaim-dapat-mencegah-banjir” target=”_blank” rel=”noopener”>menggunakan Blok Berpori, kita dapat menciptakan permukaan jalan dan area parkir yang lebih aman, nyaman, dan ramah lingkungan.
-
Asserting Water Conservation at Bintaro Design District 2023
Recently, ReservoAir partnered with UNA Architecture to exhibit Pore Block Paving, a water-conserving Paving Block, at Bintaro Design District 2023. Bintaro Design District (BDD) hosts an annual event focusing on architecture, graphic design, interior design, product design and other creative fields. This year’s theme is “Envisioning Nature”, meaning all the installations will reflect on sustainability development. ReservoAir highlighted the Water Crisis and Conservation importance by unveiling their key product, PoreBlock. Partnering with UNA Architecture, they designed a facade resembling rain-filled hands to showcase PoreBlock’s ability to absorb water 100x faster than regular paving blocks through an artificial rain exhibit. Why is The Pore Blocks Installation Important? Currently, the use of groundwater in Indonesia is still high despite its increasing scarcity. Groundwater reliance remains high in urban areas like DKI Jakarta and Bandung due to insufficient surface water. In fact, 80% of drinking water and household needs depend on groundwater, which has increased over the years. Alas, the exploitation of groundwater by industries and businesses in urban areas has not been accompanied by efforts to replenish the water sources, resulting in a continuous decline in groundwater reserves. This installation featured our solution, PoreBlock. It is a porous paving block that infiltrates water 100 times faster than standard blocks. (see the video here). Hence the use of PoreBlock on pedestrians, parking lots, or other land, can be integrated with infiltration wells, or rainwater harvesting installment which allows us to replenish our groundwater source or utilize the rainwater as alternative water sources, and to reduce urban heat island. Talk Show on Water Conservation Later on the first weekend of the event, November 12th, ReservoAir also held a talk show to talk about water conservation, by inviting Ar. Werryson Wijaya, IAI., Kamil Muhammad, and Rizki Lazuardi. The talk show went splendidly, with the drizzling weather adding to the solemnity. Ar. Werryson Wijaya, IAI., a design associate from UNA Architecture, represents the architectural perspective concerning water conservation. He stated that a bare minimum step in water conservation can actually be credited for green-building specifications. In this opportunity, the director of pppooolll, Kamil Muhammad, also shares his experience in building the “Upside-down Umbrella ” as a rainwater harvesting system at several locations in Bandung. Rizki Lazuardi as a curator and co-founder of Indeks, also shares his artistic point of view regarding water, and how it shapes the environment and the community of people living around it. He also brought up the case of flood in Banjarmasin as an example. Thank you to our sponsor for contributing in spreading awareness about this water issue: Asian Paint, Trisigma, LeGrand Architechture, PT. Tripta Karya Konsultindo, CV Ciesma, Alta Integra, ReservoAir, and PT. Cipta Sukses. If you want to learn more about water conservation; the urgency, and your part of contribution to the cause, you can reach us on our website and social media; Instagram, and LinkedIn. Let’s converse water, let’s protect Earth! Writer: Dea Wulandari Editor : Putra Tangguh Wisnuaji Contact Person: Syanne (+62 811-2094-117)
-
Penurunan Muka Air Tanah di Jakarta: Mengenal Sistem Pemanenan Air Hujan dan Pengaruhnya Terhadap Krisis Air Bersih di Jakarta
Penurunan Muka Air Tanah di Jakarta: Mengenal Sistem Pemanenan Air Hujan dan Pengaruhnya Terhadap Krisis Air Bersih di Jakarta Oleh : Adinda Neonatasha Jakarta sebagai Ibukota Indonesia merupakan kota dengan tingkat rawan banjir yang tinggi. Dalam dua dekade ini, Jakarta telah mengalami beberapa kali banjir besar pada 2002, 2007, 2013 dan terakhir pada awal 2020. Beberapa waktu yang lalu, media berita dan hiburan Vox melansir sebuah video di kanal youtube nya terkait penyebab tenggelamnya Jakarta. Diperkirakan pada tahun 2050, Jakarta akan tenggelam akibat banjir yang terus menerus dialami. Mengapa hal ini dapat terjadi? Penurunan muka air tanah akibat beban yang ditopang Jakarta semakin hari semakin berat. Pengambilan air tanah yang berlebihan untuk kebutuhan air sehari – hari memperparah penurunan muka tanah di Jakarta. Sekitar 70% rumah tangga di Jakarta bergantung terhadap pasokan air tanah ini. Sementara itu, diperkirakan 50% dari pasokan air ini mengalami kebocoran. Adanya 13 sungai di Jakarta memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan air warganya. Akan tetapi, sungai – sungai ini telah tercemar. Penerapan sistem pemanenan air hujan (SPAH) dapat menjadi solusi dari permasalahan krisis air di Jakarta ini. Secara geografis, Jakarta merupakan kota yang memiliki iklim tropis dan lembab. Intensitas hujan yang cukup tinggi per tahun nya memungkinkan diimplementasikannya sistem pemanenan air hujan di Jakarta. Berdasarkan Jakarta Green Building User Guide Vol.5 mengenai efisiensi air, rata – rata intensitas curah hujan di Jakarta diperkirakan sekitar 1800 mm per tahun. Sistem pemanenan air hujan ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga dan perkantoran seperti toilet, dapur, sistem pemanas air, laundry, irigasi, cuci mobil, dan pemrosesan air lainnya. Tentunya dari segi ekonomi, sistem pemanenan air hujan dapat mengurangi biaya tagihan air. Selain itu, keuntungan lain dari penerapan sistem ini ialah mengurangi aliran permukaan sehingga banjir dapat teratasi dan memenuhi kewajiban zero runoff. Lalu apa yang dimaksud dengan sistem pemanenan air hujan ini? Sistem pemanenan air hujan merupakan proses pengumpulan, penyimpanan serta penggunaan air hujan. Contoh negara yang telah berhasil menerapkan sistem ini ialah Australia. Sistem pemanenan air hujan di Australia mampu menyediakan sekitar 274 liter air per tahun secara independen. Artinya 26% rumah di Australia telah memiliki tangki air hujan. Awalnya, gagasan penggunaan sistem pemanenan air hujan digunakan untuk mengairi tanah pertanian atau perkebunan di negara berkembang. Namun, seiring berjalannya waktu, sistem ini juga giat diterapkan sebagai alternatif untuk memasok air bersih di permukiman serta perkantoran. Hal ini membuktikan bahwa sistem pemanenan air hujan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk sistem pengelolaan air di perkotaan. Sistem ini dapat mengurangi limpasan air, berfungsi sebagai alternatif sumber air, dan sebagai upaya untuk konservasi air.Penerapan sistem pemanenan air hujan ini memiliki enam komponen dasar yaitu permukaan tangkapan, talang air, filter, tangki penyimpanan, sistem distribusi serta sistem pemeliharaan air hujan. Cara kerja dari sistem pemanenan air hujan ini ialah : Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penerapan sistem ini ialah sistem pemeliharaan air hujan. Bila air hujan ingin digunakan untuk kebutuhan minum sehari – hari, dibutuhkan filter yang lebih kompleks untuk memastikan air tidak tercemar. Sudahkah kamu memanen air hujan di rumah? Mari turut serta dalam konservasi air dan manfaatkan air hujan bersama ReservoAir! Referensi :
-
Penggunaan PoreBlock Penyerap Air untuk Mengurangi Suhu Panas Perkotaan
Penggunaan PoreBlock Penyerap Air untuk Mengurangi Suhu Panas Perkotaan Suhu panas merupakan hal yang menjadi persoalan sehari-hari di setiap perkotaan. Pada umumnya perkotaan dilingkupi dengan gedung-gedung. Minimnya pepohonan membuat perkotaan terasa panas karena kurangnya pohon untuk menaungi dan melakukan proses evaporasi. Evaporasi merupakan proses pelepasan air yang diuapkan melalui daun tumbuhan ke atmosfer. Uap air tersebut akan membentuk awan yang berperan sebagai media untuk memantulkan cahaya matahari agar panas cahaya matahari tidak memberikan efek panas ke bumi. Selain melalui tumbuhan, proses penguapan air ini juga bisa lewat permukaan bumi, di antaranya dari permukaan air (berupa laut, sungai, danau) dan dari tanah. Perkotaan sebagai wilayah yang dibangun dengan menerapkan modernisasi terkadang mengesampingkan proses alamiah ini. Akan tetapi, kini beberapa pelaku usaha telah menginovasi infrastruktur yang ramah lingkungan untuk mengatasinya. Paving block berpori adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menunjang proses evaporasi. Bersamaan dengan itu, paving block dengan warna terang akan membuat suhu perkotaan menjadi dingin karena albedo yang dikandungnya dapat memantulkan panas cahaya matahari. Paving block berpori, seperti PoreBlock, memiliki fitur yang dapat menyerap air, baik itu berupa air hujan maupun sumber limpahan air yang lainnya. Air yang mengalir ke pori-pori paving block akan turun ke bawah tanah dan menciptakan cadangan air. Selain itu, perannya dalam mendinginkan suhu perkotaan pun bisa diandalkan. Air-air yang masih menempel pada paving block berpori akan berevaporasi dan meminimalisasi panas matahari yang terpancar ke bumi. Inovasi dari ReservoAir, yaitu PoreBlock pun sudah mengusung fitur tersebut. Pori-pori yang tersusun pada struktur material berfungsi sebagai pemberi jalan kepada air. Apabila ada genangan air baik saat hujan deras maupun air tumpahan dari sumber lain, PoreBlock akan menyerap air tersebut 100x lebih cepat dibandingkan paving block konvensional. Kekuatan penyerapan air yang bisa dilakukan PoreBlock mencapai 1000 mm/hari. Fitur ini tentu sesuai untuk diterapkan di wilayah Indonesia yang beriklim tropis. Untuk menangkal panas matahari, PoreBlock pun diproduksi dengan material-material berwarna terang. Ada banyak keuntungan yang dapat dirasakan dari penggunaan paving block berpori. Yuk, kita sama-sama berkontribusi untuk menyelamatkan lingkungan! Mari turut serta dalam konservasi air bersama ReservoAir!
-
Swedia Memperkenalkan Krisis Air Sejak Dini melalui Pendidikan
Swedia Memperkenalkan Krisis Air Sejak Dini melalui Pendidikan “We forget that the water cycle and the life cycle are one” – Jacques Y.Cousteau Air merupakan sumber kehidupan yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari – hari kita. Setidaknya sekitar 71% permukaan bumi dilapisi air dan lautan menampung sekitar 96,5% air yang ada di planet kita ini. Bila ditelisik lebih lanjut, tubuh manusia dewasa mengandung sekitar 60% – 70% air. Artinya, air merupakan bagian dari diri kita. Akan tetapi, di abad ke 21 ini, kita sedang menghadapi krisis air. Musim penghujan serta banjir yang ekstrem hingga pasokan air yang kian menipis di beberapa negara merupakan dampak dari permasalahan krisis air ini. Dilansir The Humble Co., pada tahun 2015 Swedia merupakan salah satu negara yang berada di posisi teratas “Most Sustainable Country in the World.” Lalu, bagaimana Swedia menangani isu lingkungan? Kita masih mengingat sosok Greta Thunberg, remaja 17 tahun yang menjadi aktivis lingkungan, menyuarakan terkait isu perubahan iklim. Thunberg merupakan representasi anak – anak di Swedia. Kepedulian terhadap lingkungan sudah menjadi bagian dari kurikulum sekolah di Swedia. Sekolah – sekolah di Swedia ini telah tersertifikasi oleh eco – school green flag certification atas usahanya untuk mengimplementasikan edukasi untuk pengembangan berkelanjutan atau education for sustainable development (ESD). Tujuannya agar para siswa mendapat akses untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai – nilai yang diperlukan agar dapat aktif mengambil bagian dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan. Anak – Anak dan Lingkungan Dalam pengembangannya, Swedia telah menerapkan hal – hal kecil yang dapat dilakukan oleh para siswanya demi menjaga lingkungan, seperti: membuang sisa makanan mereka yang masih dapat digunakan ke wadah kompos, belajar mengenai dampak polusi plastik di lautan, sertamendaur ulang sampah. Pengenalan sedari dini terhadap isu – isu lingkungan ini yang membuat anak – anak di Swedia sadar terhadap isu tersebut. Pengenalan terhadap lingkungan juga terlihat pada anak – anak prasekolah yang lebih banyak beraktivitas di luar. Dampak positifnya, anak – anak lebih mudah mengenal lingkungan. Hal ini yang membuat anak – anak di Swedia lebih dini mengenal krisis air. Dengan langkah kecil yang solutif, anak – anak belajar mencintai lingkungan serta menanggulangi isu yang sedang terjadi. Penulis : Adinda Neonatasha